Halaman

Rabu, 20 November 2019

Selasa, 12 November 2019

3 K

Kinerja




Pencak Silat








Qq Kinerja Sie IPI

Kegiatan SI IProv
Target 1
Hasil    6 (terkini)
Program PWPI
Meningkatkan jumlah akun SI INas


Kegiatan Pendataan Perizinan Industri
Target 1
Hasil 1,3 (terkini)
Program PWPI
Meningkatkan daftar jumlah IUI Perusahaan

KATALIS

SD






Sabtu, 19 Oktober 2019

Sosialisasi SIINas Beltim





ACARA
Sosialisasi Peran SIINas dalam mewujudkan Industri Nasional
Oleh :


Rabu, 23 Oktober 2019 (5 Jam)
Ruang Pertemuan Hotel Guest Manggar Kabupaten Belitung Timur


Oleh :
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 

Kadis : Sunardi
Kabid PWPI : Wira Purnama
Kasi IPI : Ari Masdan
Analis Industri : Septian
Analis KIn : Hida Yanti
Penyuluh : Selani
Penyuluh : Zaldy


Ujicoba Akun Registrasi melalui E-Registration
Yaitu :
OSS
SI Inas

Oleh :
Ari Masdan (0882176275313)
Maryati (081949430064)

Diikuti :
40 peserta

...................................................................................................................................................

P EM B U K A A N

1 : ( 1 JAM-I )

....................................PENDAHULUAN...................................


Sejarah Revolusi Industri





Pengenalan dalam pencegahan kegagalan





Revolusi Industri merupakan periode antara tahun 1750-1850 di mana terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia. Revolusi Industri dimulai dari Britania Raya dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang, dan menyebar ke seluruh dunia. Revolusi Industri menandai terjadinya titik balik besar dalam sejarah dunia, hampir setiap aspek kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh Revolusi Industri, khususnya dalam hal peningkatan pertumbuhan penduduk dan pendapatan rata-rata yang berkelanjutan dan belum pernah terjadi sebelumnya. Selama dua abad setelah Revolusi Industri, rata-rata pendapatan perkapita negara-negara di dunia meningkat lebih dari enam kali lipat. Seperti yang dinyatakan oleh pemenang Hadiah Nobel, Robert Emerson Lucas, bahwa: "Untuk pertama kalinya dalam sejarah, standar hidup rakyat biasa mengalami pertumbuhan yang berkelanjutan. Perilaku ekonomi yang seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya".[1] Inggris memberikan landasan hukum dan budaya yang memungkinkan para pengusaha untuk merintis terjadinya Revolusi Industri.[2] Faktor kunci yang turut mendukung terjadinya Revolusi Industri antara lain: (1) Masa perdamaian dan stabilitas yang diikuti dengan penyatuan Inggris dan Skotlandia, (2) tidak ada hambatan dalam perdagangan antara Inggris dan Skotlandia, (3) aturan hukum (menghormati kesucian kontrak), (4) sistem hukum yang sederhana yang memungkinkan pembentukan saham gabungan perusahaan (korporasi), dan (4) adanya pasar bebas (kapitalisme).[3] Revolusi Industri dimulai pada akhir abad ke-18, di mana terjadinya peralihan dalam penggunaan tenaga kerja di Inggris yang sebelumnya menggunakan tenaga hewan dan manusia, yang kemudian digantikan oleh penggunaan mesin yang berbasis menufaktur. Periode awal dimulai dengan dilakukannya mekanisasi terhadap industri tekstil, pengembangan teknik pembuatan besi dan peningkatan penggunaan batubara. Ekspansi perdagangan turut dikembangkan dengan dibangunnya terusan, perbaikan jalan raya dan rel kereta api.[4] Adanya peralihan dari perekonomian yang berbasis pertanian ke perekonomian yang berbasis manufaktur menyebabkan terjadinya perpindahan penduduk besar-besaran dari desa ke kota, dan pada akhirnya menyebabkan membengkaknya populasi di kota-kota besar di Inggris.[5] Awal mula Revolusi Industri tidak jelas tetapi T.S. Ashton menulisnya kira-kira 1760-1830. Tidak ada titik pemisah dengan Revolusi Industri II pada sekitar tahun 1850, ketika kemajuan teknologi dan ekonomi mendapatkan momentum dengan perkembangan kapal tenaga-uap, rel, dan kemudian di akhir abad tersebut perkembangan mesin pembakaran dalam dan perkembangan pembangkit tenaga listrik Faktor yang melatarbelakangi terjadinya Revolusi Industri adalah terjadinya revolusi ilmu pengetahuan pada abad ke 16 dengan munculnya para ilmuwan seperti Francis Bacon, René Descartes, Galileo Galilei serta adanya pengembangan riset dan penelitian dengan pendirian lembaga riset seperti The Royal Improving Knowledge, The Royal Society of England, dan The French Academy of Science. Adapula faktor dari dalam seperti ketahanan politik dalam negeri, perkembangan kegiatan wiraswasta, jajahan Inggris yang luas dan kaya akan sumber daya alam. Istilah "Revolusi Industri" sendiri diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan Louis-Auguste Blanqui di pertengahan abad ke-19. Beberapa sejarawan abad ke-20 seperti John Clapham dan Nicholas Crafts berpendapat bahwa proses perubahan ekonomi dan sosial yang terjadi secara bertahap dan revolusi jangka panjang adalah sebuah ironi.[6][7] Produk domestik bruto (PDB) per kapita negara-negara di dunia meningkat setelah Revolusi Industri dan memunculkan sistem ekonomi kapitalis modern.[8] Revolusi Industri menandai dimulainya era pertumbuhan pendapatan per kapita dan pertumbuhan ekonomi kapitalis.[9] Revolusi Industri dianggap sebagai peristiwa paling penting yang pernah terjadi dalam sejarah kemanusiaan sejak domestikasi hewan dan tumbuhan pada masa Neolitikum.[10] #Revolusi-Industri1.0 #Revolusi-Industri2.0 #Revolusi-Industri3.0 #Revolusi-Industri4.0





................................PENGENALAN...................................
2 : ( 1 JAM   II )


NIB
Nomor Induk Berusaha
dari
Online Single Submission
OSS











..................EFEKTIFITAS.............USAHA....................
4 : ( 2 JAM  III )

akun SIINas
Sistem Informasi Industri Nasional








..................APLIKASI............USAHA....................
PAS 5 : ( 1 JAM  IV )

++++++++++++++HASIL    USAHA++++++++++++

akun SIINas
Sistem Informasi Industri Nasional








Sabtu, 12 Oktober 2019

Jalan Santai

❤✔🎁🤩🐱‍🏍🐎🐆🐫🐬🐓👨‍👩‍👦‍👦🦋👷‍♂️🧕🏊‍♂️☝🏆📳🖋🥛🍌🌴🌏🌈💧💖💯🆗






AGRO🤩




Kamis, 03 Oktober 2019

IUI BPOM

ACARA
Pelayanan Prima dan Bimbingan Teknis E-Registration Pangan
Oleh :
BPOM di Pangkalpinang



TATACARA PENGAJUAN IUI
PANGAN OLAHAN

Kamis, 3 Oktober 2019
Hotel Sahid Bangka, Pangkalpinang

Oleh :
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Kadis : Sunardi
Kabid PWPI : Wira Purnama
Kasi IPI : Ari Masdan
Analis Industri : Septian
Penyuluh : Selani
Penyuluh : Zaldy


Ujicoba Akun Registrasi melalui E-Registration
melalui
OSS
SI Inas

Oleh :
Ari Masdan (0882176275313)
Ronny Adha Wicaksono (085229823450)
(082182938839)


QA
qUALITY aSSURANCE


sop
StANDARd oPERATIng pROCEDURE


Sabtu, 14 September 2019

RE Uni

RENCANA KAWASAN PANTAI TIMUR BANGKA



SIINas

DATO



H. Mad Nur
Usman A
Dincak langkah 7


Nyuroh kek negah.
Nyuroh tapi negah,
Negah tapi nyuroh.
Zombie ( sangkut riba, uang panas dll.)
Vampire ( sangkut syirik dll.)
Lebih hina dari I b lI $
Bernafas dg Dukhon/@$@P,
Na'udzubillah.
Mari berhijrah, dg waktu yg tersisa.
Menemukan Husnul Khotimah.
Aamiin.


Langkah nyata BUMD







Rabu, 31 Juli 2019

Monev Bapeten


radiasi ડ 

IV MMI

TINs

R E
UT



e=mc'2
p=va
ai=


di= Kecerdasan Digital
aq= Kualitas buatan
v Qodar = 1 P
= 10 '7^~
Kec. Kultur vs kec.Qodrat




SAB@r
Sistem Agro Bahari @manah rakyat


Hasil karya




Sakinah waddah rahmah

Peluncuran logam non radioaktif







Berikut 10 negara penghasil ikan terbesar di dunia, dilansir dari the Daily record, Sabtu (2/2/2019).
1. China
China merupakan negara terkemuka dalam hal produksi produk ikan. Negara telah memegang posisi pertama produksi ikan terbesar begitu lama dan tidak pernah memiliki persaingan yang besar.
Negara tersebut memiliki sepertiga produksi ikan dunia. Selama bertahun-tahun, China telah mendorong budidaya ikan sehingga dapat meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan yang meningkat di seluruh dunia. Selain itu, pendekatan dan teknologi akuakultur mereka telah dipinjam oleh banyak negara di seluruh dunia dan telah terbukti efektif dan efisien dalam meningkatkan produksi secara berkelanjutan. Industri perikanan di China menciptakan lapangan kerja hingga lebih dari 14 juta orang secara langsung. Produksi tahunannya diperkirakan sekitar 58,8 juta metrik ton.
Nelayan Makassar Keluhkan Sulitnya Tangkap Ikan Air Tawar
2. India
Negara ini memiliki sejarah panjang akuakultur, mengingat telah mendirikan peternakan ikan mas pada awal abad ke-19. Pertumbuhan tersebut berlanjut hingga menjadi produsen ikan terbesar kedua di dunia. Produksi ini diperkirakan 6% dari ikan yang diproduksi secara global. Karena besarnya ekspor dari negara tersebut, Eropa Union telah memperketat aturan tentang produk ikan dari India yang mengklaim bahwa mereka perlu di bawah pengawasan ketat untuk menghindari penyebaran penyakit dan kontaminasi.
Penelitian menunjukkan bahwa negara India memiliki potensi besar untuk meningkatkan produksi ikan jika lebih banyak udang yang dibudidayakan tersebar dengan baik di seluruh lahan yang tersedia. Produksi ikan di India diperkirakan mencapai 9,45.892 metrik ton per tahun.
3. Indonesia
Memancing di Indonesia menyumbang sekitar 3% dari PDB mereka. Meskipun memancing di Indonesia beberapa tahun yang lalu menurun, namun mulai berinvestasi dalam pertumbuhan cepat pertanian untuk meningkatkan produksi ikan. Hal ini telah membantu Indonesia untuk tetap di puncak bahkan di tengah tantangan. Indonesia telah membuktikan bahwa negara ini telah menguasai seni produksi ikan.
Selanjutnya, Indonesia disukai oleh Segitiga Terumbu Karang yang dianggap tuan rumah keanekaragaman ikan terbesar di dunia dengan sekitar lebih dari 1.650 spesies. Beberapa spesies yang ditemukan di negara ini adalah pari manta, hiu, kura-kura, lumba-lumba, sotong, moray, scorpaenidae, dan gurita. Produksi ikan tahunan di negara ini diperkirakan mencapai 6.101.725 metrik ton.
4. Peru

Peru merupakan produsen ikan terkemuka pada 1960-an sebelum jatuh ke posisi 4. Penurunan ini disebabkan oleh penangkapan ikan berlebihan di garis pantainya yang mengakibatkan kepunahan berbagai jenis ikan.
Memancing di Peru adalah salah satu kegiatan ekonomi utama yang telah menciptakan banyak pekerjaan dalam ekonomi mereka. Garis pantai Peru lebih dari 3.000 km menyediakan penangkapan ikan yang memadai untuk lebih dari 50 spesies. Selain itu, kehadiran 12.000 danau dan laguna telah meningkat budidaya di negara ini untuk membantu menghasilkan lebih banyak ikan yang memenuhi kebutuhan domestik dan permintaan internasional.

Beberapa spesies dominan yang ditemukan di negara ini adalah shad, laut bass, ikan pedang, tuna, herring, dan ikan teri. Diperkirakan bahwa negara tersebut memiliki produksi ikan tahunan sekitar 5.854.233.
5. Amerika Serikat
Negara ini memiliki garis pantai sekitar 200 mil, dan zona akuatiknya adalah yang terbesar di dunia seluas 11,4 juta kilometer persegi. Ini memberi mereka peluang besar menjadi yang terdepan dalam industri perikanan di seluruh dunia. Selain itu, ada banyak yang dibudidayakan dan budidaya ikan tersebut melintasi tanah sehingga dapat meningkatkan produksi yang dapat memuaskan domestik dan permintaan ekspor.
Beberapa spesies yang paling dominan di AS adalah salmon, pollock, cod, menhaden, dan flatfish. Negara ini diyakini memiliki tingkat produksi 5.360.597 metrik ton per tahun.
6. Chili
Chili dianggap sebagai negara kedua setelah Norwegia dalam pertanian Salmon Atlantik. Negara ini memiliki hak istimewa untuk memiliki panjang garis pantai yang memanjang hingga 2.500 mil, ini mendorong pertanian skala kecil ke banyak keluarga untuk membuat sejumlah besar sumber pendapatan. Selain itu, penelitian menyatakan bahwa Humboldt Current mendukung Laut Chili untuk menjadikannya ekosistem laut produktif terbesar di dunia. Spesies ikan yang paling umum adalah trout, abalone, tiram, dan scallop. Hal ini memperkirakan produksi ikan tahunan di Chili mencapai 5.028.539 metrik ton.
7. Jepang
Jepang dikenal dengan hidangan Shushi-nya dan beberapa variasi hidangan ikan yang terkenal. Jepang memiliki spesies ikan langka yang disebut Fungu beracun dan mematikan jika tidak ditangani dengan benar. Namun, ini tidak menghalangi nelayan dari menangkap ikan tersebut dan menggunakannya untuk menyiapkan makanan yang sangat lezat. Penelitian menunjukkan bahwa negara itu menghasilkan sekitar 4.819.116 metrik ton ikan setiap tahunnya yang diekspor.

8. Thailand
Negara ini terkenal dengan produksi besar Nil Nila, udang sungai raksasa, dan ikan lele hibrida. Akuakulturnya telah dipraktikkan selama lebih dari 80 tahun, mereka meminjam konsep tersebut dari Bangkok setelah impor ikan mas di China.

Saat ini, negara ini memiliki lebih dari 50 jenis spesies air tawar dan mereka terus meningkat setelah mengadopsi air payau sistem akuakultur. Akuakultur modern ini telah meningkat setelah mengintegrasikan intensif teknologi kultur di sepanjang garis pantai. Hal ini telah meningkatkan produksi dan perikanan meningkat dalam pertumbuhan pendapatan mereka yang merupakan investasi yang sukses. Perlu dicatat bahwa negara tersebut menghasilkan sekitar 3.743.564 metrik ton per tahun.
9. Vietnam
Akuakultur Vietnam sudah ada sejak tahun 1960-an dan telah tumbuh secara bertahap menjadi salah satu negara utama untuk ekspor ikan. Negara ini dikenal karena spesiesnya yang luas dengan ikan yang jumlahnya mencapai 2.458, ini memperkaya masakan makanan laut mereka karena keanekaragamannya terjamin.
Selain itu, produk ikan adalah salah satu ekspor penting negara itu sejak mereka telah menambahkannya dengan krustasea yang dibudidayakan di pertanian untuk meningkatkan produksinya. Produksi tahunan mereka mencapai 3.367.853 metrik ton dengan udang windu dan lele raksasa sebagai spesies utama.
10. Rusia
Topografi Rusia memungkinkannya untuk menjadi peringkat di antara 10 produsen ikan teratas di dunia. Negara ini dibatasi oleh 3 samudera dan memiliki sekitar 2 juta sungai yang mengalir melintasi tanah. Peneliti terkejut bahwa negara dengan sumber daya alam bukanlah penghasil ikan terkemuka di dunia. Namun, melewati masa lalu dekade Rusia telah menghadapi tantangan yang masih harus mereka hilangkan. Permintaan domestik di Rusia untuk ikan tinggi dan membutuhkan peningkatan produksi ikan untuk memenuhi kebutuhan domestik dan ekspor. Negara ini diperkirakan memiliki persediaan ikan tahunan sebesar 3.305.749 metrik ton.